Telexindo-logo

Celoteh Pagi: Anggaran

hero
Annisa N Fauzi
·
25/07/2022

13 Juli 2022 – Sebelum pandemik, umumnya kita tidak pernah punya anggaran untuk membeli masker, tetapi sejak pandemi kita terbiasa untuk menggunakan masker sehingga selalu membeli masker dan hal tersebut sudah menjadi kebutuhan. Untuk itu, kita menyediakan anggaran khusus untuk membeli masker. Pada saat awal pandemi, kita mencoba berbagai masker dengan berbagai variasi harga. Kita coba yang mahal dan membandingkan kualitas yang lebih murah. Terkadang kita merasa bahwa semua masker sama saja, mau yang sekali pakai atau yang bisa dicuci ulang.

Misalnya Anda menggunakan masker yang lebih mahal. Anda akan berharap bisa menggunakan masker tersebut lebih lama yang setara dengan harga yang ada keluarkan. Jika Anda menggunakan masker yang gratis atau harganya lebih murah, maka kita cenderung dengan mudah untuk mengganti atau membuangnya hanya dengan memakai satu jam saja. Nah, berapa toleransi anggaran pembelian masker yang masih layak, cukup terjangkau, dan bisa memenuhi kebutuhan Anda. Itulah yang kemudian kita masukan sebagai anggaran pengeluaran rutin per bulan.

Dengan adanya anggaran yang sudah dialokasikan biasanya mudah untuk kita realisasikan. Sama halnya pada saat kita membeli kebutuhan harian. Kita sudah punya anggaran batas pengeluaran untuk kebutuhan rutin. Semua itu kita tetapkan sebagai anggaran rutin pengeluaran belanja rumah tangga. Kita juga ada alokasi khusus untuk memenuhi berbagai kebutuhan kita, seperti wisata, hobi, pakaian, elektronik, atau kebutuhan khusus lainnya. Jika pengeluaran itu bersifat kebutuhan dasar, maka kita anggap sebagai pengeluaran rutin. Sedangkan pengeluaran yang sifatnya sewaktu-waktu, kita masukan sebagai anggaran khusus. Ada pula yang anggaran yang sifatnya cadangan dan digunakan dalam kondisi darurat atau untuk kebutuhan khusus lainnya.

Berbagai macam anggaran kita alokasikan untuk berbagai kebutuhan, ada untuk kebutuhan rumah tangga, pendidikan, bekerja, hiburan, sosial, atau anggaran untuk membayar cicilan investasi. Biasanya ada persentase alokasi anggaran untuk setiap pengeluaran tersebut. Yang penting berapa pun pengeluaran Anda, maka harus sebanding dengan pemasukan yang Anda terima.

Namun, ada kalanya karena sudah dianggarkan seakan-akan harus dihabiskan. Terkadang ada anggaran yang tidak terserap dengan kegiatan yang sudah direncanakan sehingga dianggap sisa dana yang bisa digunakan untuk berbagai kepentingan yang bersifat konsumtif. Berharap anggaran tersebut masih tersedia untuk periode berikutnya. Hal ini menyebabkan kita lebih konsumtif, padahal sebaiknya sisa anggaran tersebut bisa disimpan untuk digunakan keperluan darurat.

Hal ini tentunya tidak hanya terjadi pada kehidupan rumah tangga, tetapi terjadi juga dalam kegiatan bisnis. Bisa terjadi ada anggaran yang tidak terserap, karena suatu kegiatan tidak dapat dilaksanakan. Anggaran tersebut disusun setiap tahun dan disesuaikan dengan program kerja yang akan dilaksanakan. Jika ada anggaran tidak terserap, maka khawatir anggaran tersebut dan tidak ada lagi anggaran yang sama pada periode berikutnya.

Nah, apapun lingkungan kerja Anda, tetaplah menyusun anggaran dan gunakan sesuai dengan alokasinya. Disiplin dalam menggunakan anggaran akan membuat kita lebih terencana, terukur, dan produktif. Masih ada sisa 6 bulan di tahun 2022, laksanakan program kerja sesuai dengan anggaran yang sudah dialokasikan. Semoga bisa memberikan manfaat yang maksimal dari program kerja Anda. Teriring salam sehat dan bahagia. (AA)