28 April 2023 – Seperti yang saya bahas sebelumnya, berbagai fasilitas saat ini tersedia dengan metode pembayaran prabayar atau menggunakan voucher. Mulai dari listrik, telepon, internet, dan berbagai fasilitas lain, bisa menggunakan prabayar. Bahkan e-money yang kita simpan di berbagai aplikasi juga prabayar, termasuk GoPay. Pada dasarnya semua itu sudah dibayar, selanjutnya bisa dipakai sesuai limit yang tersimpan.
Berbagai penyedia jasa yang menyediakan prabayar sebenarnya mempunyai tabungan yang cukup besar dari para pelanggannya. Ibaratnya seperti kita menyimpan uang yang nantinya digunakan untuk membayar jasa yang akan kita pakai. Salah satu contohnya Starbucks Card yang konon kabarnya menyimpan dana pelanggannya sampai miliaran dollar. Bahkan ada yang mengasosiasikan Starbucks bukan sebagai coffee shop tetapi sebuah bank. Nah, kalau dana yang tersimpan di kartu seperti itu tidak dipakai maka uangnya akan tersimpan, sampai ada yang malas mengurusi dana tersebut dan menguap sebagai biaya administrasi atau pemeliharaan.
Kalau saya coba cek beberapa aplikasi yang dananya masih ada, seperti OVO, Linkaja, GoPay, KAI Pay, dan mungkin aplikasi lain. Ternyata ada beberapa kartu e-money juga yang entah nilainya berapa banyak. Sebagian di antaranya juga merupakan hadiah dari berbagai sesi pameran atau semacamnya. Nilainya mungkin maksimal Rp50 ribu atau Rp100 ribu. Ternyata uang yang kita gunakan kita sudah berubah bentuk, kalau dulu koleksi uang fisik, sekarang banyak berbentuk digital dan kartu prabayar.
Ada lagi yang suka terlupakan beberapa kartu belanja prabayar yang biasanya kita gunakan pada beberapa food court atau departement store. Termasuk kalau keluar negeri kita suka pakai kartu untuk kereta MRT atau kegiatan belanja. Biasanya sisa dana yang ada, kita malas untuk menukarkan kartunya. Nah, itu ibaratkan kumpulan uang receh yang menjadi tidak bertuan, dalam jangka waktu yang lama tak digunakan. Semoga digunakan untuk amal dan disumbangkan kepada pihak yang membutuhkan.
Tentunya ada pengelola dana yang mengelola dengan baik. Kalau kebetulan Anda menemukan kartu prabayar dari salah satu bank dan Anda cek saldonya masih ada. Artinya, kartu dan teknologinya masih sesuai dan bisa terjaga dengan baik, uangnya tidak hilang. Hanya membayangkan kumpulan uang dari kartu yang tidak terpakai tersebut ada berapa banyak. Mungkin jika kartunya masih tersimpan dan menjadi koleksi, maka generasi selanjutnya tidak lagi bisa menggunakan karena teknologinya sudah berbeda.
Tentunya regulator perlu memikirkan bahwa perubahan teknologi tetap memungkinkan pelanggan mendapatkan dana yang tersimpan. Jangan sampai teknologinya berubah dan kartu lama tidak terbaca lagi. Mungkin ada sosialisasi penukaran kartu yang tidak berlaku atau ditetapkan masa berlakunya. Ibaratkan uang kertas yang tidak berlaku lagi dan kita masih bisa menukarkan melalui Bank Indonesia. Yakinlah teknologi transaksi finansial semakin berkembang dan kebutuhan untuk bertransaksi selalu ada selama manusia masih berinteraksi satu dengan lainnya.
Selamat merelakan uang pada kartu prabayar Anda, anggap saja sebagai sumbangan. Semoga yang mengelolanya dapat menangani dengan baik. Salam sehat dan tetap berpikiran positif. (AA)