Telexindo-logo

Celoteh Pagi: Rekaman

hero
admin
·
10/05/2021

Pernahkah Anda melihat video rekaman Anda sedang marah-marah? Atau pernahkah Anda melihat video Anda sedang melatih, berbicara, atau menasihati orang lain? Pernahkah Anda membuat rekaman pada saat meeting, wawancara atau pidato? Atau mungkin Anda sering mengamati rekaman publik figur yang sedang wawancara atau sedang memberikan tanggapan terhadap suatu kejadian. Rekaman peristiwa bisa menjadi bahan evaluasi bagi orang yang belajar atau memperbaiki diri.

Saat ini semakin mudah kita temukan banyak video yang bertebaran di internet dan berbagai platifom tersedia untuk mengekspresikan diri. Kita bisa menyampaikan pendapat dengan cara yang sopan, kita juga bisa berekspresi dengan penuh emosional atau bisa dengan cara bercanda. Ada yang menyampaikan cara untuk berdandan, ada cara merawat diri, ada cara berbicara, cara presentasi, atau menjalin hubungan dengan orang lain. Ada juga cara untuk berjualan, melayani pelanggan, menangani keluhan pelanggan, ada cara negosiasi dan sebagainya. Semua itu banyak ditemukan di internet.

Bagaimana jika Anda yang menyampaikan hal tersebut? Apakah Anda juga akan menontonnya? Beberapa orang tidak mau menonton dirinya sendiri. Mereka hanya mau mendengar atau membaca tanggapan orang lain. Namun sebagian yang lain mau belajar dari suatu rekaman kejadian. Dalam proses belajar, kita berupaya untuk mengamati, meniru dan memodifikasi, sehingga kita bisa berkembang dengan cara-cara yang lebih baik.

Bagaimana jika rekaman kehidupan kita yang diputar ulang? Apakah kita akan menjadi lebih baik setelah menonton cuplikannya? Kita mungkin mengingat sebagian peristiwa yang terkesan dalam memori kita. Ada kejadian-kejadian yang mengubah diri kita menjadi pribadi yang lebih baik atau sebaliknya. Ada hal-hal yang kita sesali dan bertaubat, ada pula perihal yang kita biarkan berlarut dan tidak menemukan jalan perbaikan. Kita mungkin mengingat saat pertama menyatakan cinta, dan apakah orang yang sama yang berada di samping Anda saat ini. Hmmm… biarlah itu menjadi masa lalu, yang penting Anda sudah menemukan yang terbaik.

Tetap semangat, perhatikan kesehatan dan mari memperbanyak ibadah, introspeksi diri dan melakukan perbaikan. Semoga amalan Ramadan kita mendapatkan rahmat, maghfirah, dan itqun minannar. Tetap sehat dan bahagia. (AA)