20 Agustus 2022 – Kita menyadari bahwa pandemik covid sebagai peristiwa luar biasa. Pandemik Covid juga telah mengajarkan kita untuk memperkuat hubungan masyarakat dalam berkolaborasi. CAF World Giving Index menawarkan pandangan unik tentang tren global dalam kedermawanan masyarakat pada suatu negara. Hasil riset menunjukkan 10 negara paling dermawan teratas telah berubah secara substansial pada tahun 2020. Lebih dari tiga miliar orang membantu seseorang yang tidak mereka kenal di tahun 2020. Kemungkinan situasi pandemi menyebabkan sumbangan uang meningkat di seluruh dunia.
Menurut Catherine Mahoney dari Charities Aid Foundation (CAF), Dampak besar yang telah diberikan Covid di seluruh dunia adalah lonjakan orang yang membantu orang asing di seluruh dunia saat krisis melanda. CAF World Giving Index juga memilih Negara paling dermawan di dunia adalah Indonesia. Kedermawanan masyarakat Indonesia salah satunya karena delapan dari sepuluh orang Indonesia telah menyumbangkan uang pada tahun 2020 dan tingkat sukarelawan Indonesia lebih dari tiga kali rata-rata global.
Kegiatan pengumpulan zakat, infaq dan sedekah adalah bentuk amal tradisional umat Islam yang dipraktikkan secara luas di Indonesia, yang hasilnya didistribusikan kembali kepada yang membutuhkan. Laporan menunjukkan bahwa pembayaran Zakat secara global sangat tinggi pada tahun 2020 sebagai tanggapan terhadap pandemi. Penggunaan zakat, infak dan sedekat untuk membantu orang lain yang mengalami kesulitan akibat kemerosotan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi. Menurut Outlook Zakat Indonesia 2020, donasi zakat diperkirakan berpotensi mencapai hingga Rp 233 triliun (US$ 16,6 miliar), khususnya ketika pengumpulan ZIS secara digital.
Tingkat kesukarelaan di Indonesia lebih dari tiga kali rata-rata global. Ini menunjukkan keterlibatan berkelanjutan masyarakat Indonesia dengan gotong-royong, sebuah praktik saling membantu lintas pulau, etnis dan agama, terutama selama masa darurat. Indonesia telah memperlihatkan banyak kemajuan dan pencapaian besar dalam hal membangun lingkungan yang mendukung untuk memberi secara keseluruhan, dibuktikan dengan tingkat memberi yang meningkat selama pandemi.
Berbagai pelaku di sektor filantropi di Indonesia telah berhasil membawa ke arus utama penggunaan platform digital untuk berbagai kegiatan. Penggunaan platform digital memudahkan pemberian dan penggalangan dana secara online, terlihat dengan meningkatnya donasi online sebanyak 72% selama pandemi. Bahkan sebelum pandemi, ada tren peningkatan dalam jumlah donasi online dengan menggunakan platform digital.
Belajar dari kejadian ini, bahwa suatu kondisi menyebabkan kita beradaptasi dan menggunakan berbagai sumber daya yang kita miliki untuk bermanfaat bagi orang lain. Semoga kita semua diberikan kemampuan, kemudahan dan kesempatan untuk berbagi kepada sesama. Tetap sehat dan bahagia. (AA)