Jika anda penikmat tulisan saya, sepertinya anda sudah bisa menebak akhir dari tulisan ini. Namun sebaiknya anda menyelesaikan membacanya, sebelum mengambil keputusan untuk memasak indomie. Setelah saya membahas mengenai bubur ayam, maka hari ini saya ingin membahas salah satu makanan favorit saya. Indomie goreng, memang khas dan saya sudah menikmatinya di lebih dari separuh usia saya. Sekarang sudah terlanjur terkenal duluan ke manca negara.
Dalam masa pandemik ini, mudah-mudahan indomie tetap berproduksi dan mengirimkan produksinya ke berbagai negara. Yang jelas berharap produksinya tetap di Indonesia, sehingga bisa mempekerjakan karyawan orang Indonesia. Nanti kalau diproduksi di luar negeri, rasanya bisa berbeda. Hmmm … Senang juga punya produk yang terkenal, selain rendang. Untungnya Gordon Ramsay nggak membahas mengenai indomie goreng pada saat ke Indonesia.
Berbagai variasi indomie goreng juga sudah dibuat, dengan mengambil berbagai makanan khas Indonesia. Pendekatan indomie yang dilakukan untuk mengambil berbagai variasi masakan mie yang ada di berbagai daerah. Tentunya bisnis mie memang selalu menarik. Mulai dari pedagang makanan pojokan sekolah, warung pinggir got sampai dengan restoran menyajikan hidangan indomie.
Dulu, biasanya kalau makan indomie goreng harus 2 porsi, atau minimal memilih yang versi jumbo. Terkadang ditambah dengan telur ayam atau abon dan bawang goreng. Hmmm … ayo mengaku yang suka indomie goreng 2 porsi. Sekarang saya memilih hanya 1 porsi saja, itu sudah cukup, tetapi bawang goreng dan abon serta telor masih menjadi pelengkap indomie goreng saya. Jangan khawatir, kalau ke rumah, biasanya ada stok indomie goreng.
Kalau belum sarapan di kantor biasanya saya meminta seseorang membuatkan indomie goreng. Namun lebih enak jika indomie goreng dibuat sendiri. Panaskan menggunakan microwave, setelah matang buang airnya dan pastikan jangan buang mienya. Hmmm, setelah itu tuang bumbunya dan lengkapi dengan bawang goreng, juga dengan abon sapi. Pastinya, Enak lah! yang enak itu abonnya atau indomie gorengnya ?
Kalau keluar negeri saya hampir selalu membawa indomie, bisa rasa mie goreng atau kari ayam. Biasanya membawa beberapa buah dalam kemasan gelas, sehingga mudah diseduh, kayak teh saja. Peserta benchmarking biasanya juga membawa indomie dalam setiap perjalanan. Berhubung mereka mendapatkan jatah makanan, terkadang indomie tidak sempat dimakan. Biasanya mereka berbagi indomie pada malam terakhir, karena kopernya penuh dan sisa indomie harus dikosongkan untuk oleh-oleh.
Indomie juga punya kepedulian sosial yang tinggi. Coba saja perhatikan, setiap ada bencana, yang hadir duluan adalah mie instant. Salah satunya indomie, mungkin juga rasanya indomie goreng. Semoga pemilik indofood membaca tulisan ini, sehingga bisa terus menyumbangkan indomienya ke orang-orang yang membutuhkan. Rasanya indomie goreng menemani dalam berbagai suasana, baik suka dan duka.
Seperti juga celoteh pagi, berharap ini menjadi teman setia anda dalam setiap kesempatan. Ditulis tidak terlalu panjang, supaya anda bisa menikmatinya dalam sekejap. Sama dengan indomie goreng yang dikemas dengan ukuran tertentu. Kalau terlalu banyak, mungkin kita akan bosan.
Selamat menikmati hari, semoga sehat dan bahagia. #CelotehPagi (AA)