Pergantian tahun dalam kalender islam tahun ini mendapatkan keistimewaan karena berpatan dengan momentum libur panjang. Keputusan pemerintah untuk menambah hari libur bersama memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mendapatkan tambahan hari libur. Sayangnya keistimewaan tersebut terjadi di masa pandemik, sehingga perjalanan ke berbagai tempat wisata harus tertunda.
Siklus kalender hijriah dihitung berdasarkan siklus bulan. Hal tersebut yang membuat penanggalan kalender hijriah lebih pendek sekitar 11 hari dibanding kalender masehi. Dengan demikian tanggal 1 muharram akan maju setiap tahun berdasarkan kalender masehi.
Dengan menggunakan siklus bulan, pergantian hari untuk kalender masehi dimulai pada waktu tenggelamnya matahari. Waktu tersebut biasanya ditandai dengan waktu magrib. Munculnya bulan menjadi awal dari hari berikutnya. Jadi bukan jam 00:00 sebagai awal hari dalam kalender hijriah, akan tetapi waktu magrib. Dengan demikian pergantian waktu dimulai dengan malam dan dilanjutkan dengan siang sepanjang hari.
Biasanya pergantian tahun digunakan untuk mengintropeksi diri. Bagi sebagian orang memahaminya sebagai momentum untuk melakukan perubahan. Walaupun pada dasarnya kita seharusnya melakukan perbaikan setiap hari. Dengan menjadikan hari ini lebih baik dari kemarin.
Perbaikan apa yang bisa dilakukan setiap hari ? Ini adalah sebuah bentuk untuk menyemangati bahwa kita harus menyukuri nikmat yang diperoleh hari ini dan menjadikannya lebih baik dari kemarin. Dalam kehidupan ada siklus yang menyebabkan kita terkadang down, dan ada kesempatan kita sedang naik.
Ada saatnya kita dianggap berprestasi. Setelah itu, apakah kita akan diam ? Tentunya tidak, kita akan kembali menggali potensi diri, mengamati perbaikan yang harus dilakukan. Berhadapan dengan tantangan-tantangan baru, sehingga bisa melahirkan kreativitas baru. Tidaklah mudah untuk terus berprestasi, dan tidaklah mudah untuk menyemangati diri. Dalam keadaan yang tidak menentu dan ada keraguan untuk berhenti sejenak. Perlu semangat yang lebih besar untuk membuktikan diri bahwa bisa berprestasi.
Jika keadaan aman dan damai, bagaimana seorang polisi atau tentara bisa menunjukkan prestasi ? Jika tidak ada kejahatan, bagaimana seorang jaksa bisa berprestasi ? Jika tidak ada orang yang sakit, bagaimana seorang dokter bisa berprestasi ? Begitu juga agent contact center. Jika tidak ada pelanggan yang punya masalah atau pertanyaan, bagaimana seorang agent bisa menunjukkan prestasinya ? hmmm …
Kalau agak sedikit tidak nyambung, yah, namanya juga celoteh pagi. Begitulah, yang jelas saya menghadirkan sebuah tulisan untuk kita renungkan. Banyak hal yang bisa dipelajari, banyak hal yang kita tidak tahu. Mari jadikan saja muharram ini menjadi kesempatan untuk sesuatu yang bisa dilakukan lebih baik. Semangat #CelotehPagi (AA)