Telexindo-logo

Celoteh Pagi: Tahun Baru, PPKM Berlalu

hero
Andi Anugrah
·
09/01/2023

1 Januari 2023 – Saya yakin Anda punya sejumlah cerita ketika melewati masa-masa kritis sebagai penyintas COVID-19. Ada cerita yang lucu, ada pula cerita yang tragis, yang membuat air mata mulai mengalir. Ada saat-saat tertentu anda berdoa berharap bahwa kejadian ini berlalu. Dalam setiap sujud dengan suara lirih dan suara lembut, anda mengucapkan sebuah harapan, akankah bisa melewati masa-masa ini. Akankah menjadi korban yang tidak sempat bertemu keluarga sebelum menghembuskan nafas terakhir.

Rasanya tidak ingin menonton atau mendengar berita, setiap dering telepon yang berbunyi diangkat dengan rasa khawatir. Bunyi sirine ambulance yang lalu lalang, entah sedang mengangkut korban ke rumah sakit atau tempat pemakaman. Rasanya tragis mengingat masa-masa itu dan entah kapan akan berakhir. Namun, seiring berjalan waktu, pemerintah mulai memberikan vaksin 1, terkadang iri dengan mereka yang mendapatkan kesempatan vaksin lebih dahulu. Ternyata akhirnya kita bisa mendapatkan vaksin 1,2, dan 3, walaupun harus antre, semua berjalan lancar.

Begitulah pandemik COVID-19 dengan sejumlah ceritanya dan membuatkan kita belajar untuk beradaptasi dengan berbagai kondisi. Kita mulai belajar cara menggunakan masker dengan benar. Kita mulai belajar cara cuci tangan, bahkan kita juga belajar cara melakukan swab test mandiri dan berbagai proses belajar lainnya. Semua itu merupakan cerita tak terlupakan dan mungkin 10 atau 20 tahun yang akan datang menjadi rangkaian cerita bagi generasi selanjutnya.

Kita juga mengalami proses karantina yang tidak memungkinkan bertemu dengan orang lain. Kita belajar mengisi masa karantina dengan kesibukan di dapur dan meja makan, berkreasi dengan berbagai masakan. Selain itu kita juga menyibukkan diri dengan merawat binatang, merawat kembang atau belajar mengayuh sepeda. Ada yang akhirnya harus diungsikan ke rumah sakit atau wisma atlet. Saya masih ingat salah satu peserta lomba The Best CCI yang mengikuti secara online dari Wisma Atlet. Dengan semangat dia menjawab pertanyaan moderator, walaupun dengan perangkat ala kadarnya. Tak terasa saya menitikkan air mata bahwa dalam kejadian itu, ia masih ingin menunjukkan semangat hidup. Bahkan ingin menunjukkan mampu berprestasi dalam kondisi yang tak menentu.

Pandemik juga menyebabkan banyak inovasi yang dilakukan, termasuk belajar online. Mulai dari menggunakan Webex, Zoom, Google Meet, dan berbagai aplikasi online lainnya. Saya masih ingat bahwa kami harus menangani pelanggan dan melakukan perjalanan dinas ke beberapa kota serta menjalani serangkaian test. Kami juga memulai belajar online, dan berubah kondisinya dari waktu ke waktu. Walaupun saat ini hampir semua pelatihan kami secara offline, masih ada beberapa peserta yang berharap bisa mendapatkan pelatihan secara online. Tentunya mempertimbangkan efektivitas hasil pelatihan, kami tetap fokus untuk melaksanakan secara tatap muka.

Nah, setelah lama tidak ada kabar mengenai status pandemik, akhirnya jelang pergantian tahun 2022 pemerintah mencabut status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kenapa tidak menunggu sampai selesai keramaian akhir tahun? Apakah itu pertanda pemerintah memberikan sinyal untuk melaksanakan kegiatan? Entahlah, yang jelas setiap orang punya cara pandang tersendiri terhadap pergantian tahun masehi. Ada yang cukup dengan memanjatkan doa, ada yang mengabaikan dan pulas dalam tidur. Ada pula yang menunggu tengah malam, hanya untuk menyalakan kembang api dan berbagai kemeriahan lainnya.

Sambil menunggu tengah malam, ada yang menikmati hidangan barbeque dengan keluarga. Ada juga yang menikmati dengan acara hiburan, seperti nonton bersama. Begitulah seseorang bisa mempunyai cara pandang berbeda untuk membuat diri lebih bahagia. Tetap berharap bahwa sesuatu yang dilakukan bisa bermanfaat dan lebih berarti. Selamat tahun baru 2023, teriring salam sehat dan bahagia. (AA)