29 Juli 2023 – Pekan ini, saya mendapatkan kesempatan untuk tampil mempresentasikan sebuah karya pada salah satu acara conference Internasional mengenai pendidikan. Karya ilmiah yang saya bawakan adalah hasil kajian yang telah dilakukan mengenai Quiz Based Microlearning. Berangkat dari berbagai kegiatan yang saya lakukan dalam membawakan pelatihan, bersama rekan-rekan Telexindo membangun aplikasi yang menjadi alat bantu untuk menguji kemampuan peserta pelatihan dalam bentuk kuis.
Dalam proses belajar, saya menemukan berbagai model belajar termasuk blended learning, microlearning, project based learning, problem based learning, adaptive learning, dan berbagai model dan metode belajar lainnya. Saya kemudian mengkorelasikan dengan menggunakan kuis dalam belajar dan menjadikan sebagai Quiz Based Microlearning. Dalam proses pencarian model untuk materi disertasi, saya menemukan bahwa topik ini merupakan salah satu yang menarik. Kajian model belajar ini juga telah dikaji dan diterapkan oleh beberapa peneliti, instructional design, dan tenaga pendidikan.
Pada prinsipnya, Quiz Based Microlearning ingin diterapkan bagi praktisi contact center yang mempunyai keterbatasan dalam mengikuti sesi pelatihan. Dengan tuntutan untuk menguasai berbagai informasi produk, prosedur, kebijakan, promosi, dan sejumlah pengetahuan lainnya. Selain itu perlu mengembangkan diri dengan berbagai keterampilan dalam menggunakan aplikasi atau metode lain dalam negosiasi, analisis, presentasi, penjualan, dan berbagai kemampuan lainnya.
Menarik untuk mengemas sesuatu menjadi bahan penelitian, apalagi saya sering menghadapi tantangan dalam menyusun kuis-kuis sebagai bahan belajar yang menantang bagi peserta. Belakangan ini saya banyak membuat berbagai kuis untuk menjadi bahan belajar dengan mengolah ulang materi pelatihan. Jadinya bukan sekedar mengikuti kuis, tetapi mengajak peserta menguasai berbagai informasi. Misalnya menguasai mengenai peranan contact center, jenis pelayanan, tugas dan tanggung jawab serta ukuran kinerja.
Sebagai langkah awal untuk mewujudkan hasil belajar, tentu butuh proses untuk menuangkan karya ilmiah dan mempublikasikan. Melalui proses untuk mengubah tulisan bebas yang selama ini saya tulis menjadi sebuah tulisan ilmiah ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Saya harus berlatih untuk menemukan pola dan saya masih terus belajar mencari model yang memudahkan saya dalam menulis karya.
Berharap Quiz Based Microlearning untuk contact center akan menemukan konsep dasarnya sehingga bisa dipresentasikan untuk praktisi contact center. Anggap saja dalam berbagai kesibukan, saya bisa bersemedi untuk melahirkan karya. Setelah mendapatkan hak paten untuk Assessment Contact Center dan sudah dipublikasikan, tentunya ini yang menjadi karya selanjutnya. Semoga bisa melahirkan karya selanjutnya yang lebih menarik. Begitulah, kita lahir untuk melahirkan karya dan bermanfaat bagi orang banyak. Tetap semangat dalam keterbatasan, teriring salam sehat dan bahagia. (AA)