5 Oktober 2023 – Pernah dengar istilah Shrinkflation? Mungkin gabungan dari kata Shrinkage dan Inflation (inflasi). Tentunya secara umum Anda sering mendengar istilah inflasi. Walaupun belum tentu menyadari perihal yang sesungguhnya terjadi dengan inflasi.
Dikutip dari beberapa sumber, inflasi merupakan suatu kecenderungan meningkatnya harga-harga produk dan jasa secara umum dan terus-menerus. Namun, kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecuali bila kenaikan itu meluas pada barang lainnya.
Sedangkan shrinkage dalam bisnis ritel merupakan segala bentuk penyusutan nilai dari barang dagangan. Penyusutan mengakibatkan adanya kehilangan (loss), bisa sebagian maupun secara keseluruhan. Bagi produsen atau peritel harus mampu mengendalikan penyusutan sehingga dapat menekan biaya dan meningkatkan pendapatan perusahaan.
Jika digabungkan menjadi shrinkflation yang diartikan sebagai upaya produsen untuk menyusutkan produk atau memperkecil produk. Biasanya dilakukan supaya produk yang dijual harganya tetap terjaga. Hal ini sehubungan dengan daya beli masyarakat pada level tertentu. Misalnya ukuran mi instan, permen, sabun, atau berbagai produk lainnya.
Begitu juga untuk jasa, biasanya dilakukan dengan mengurangi fasilitas yang diberikan kepada pelanggan. Misalnya pada jasa penerbangan, yang tadinya disajikan makanan, menjadi harus dibeli dan semacamnya. Daripada menaikkan harga produsen atau penyedia jasa cenderung untuk mengurangi fasilitas yang diberikan atau mengenakan biaya yang bervariasi atas jasa yang ditawarkan.
Hal ini merupakan inflasi yang tersembunyi dan dapat berdampak merugikan pelanggan. Namun, bisa juga sebaliknya, pelanggan yang kecewa akan mencoba produk lain dan dampaknya kehilangan pelanggan. Nah, sebagai produsen apakah anda pernah melakukan hal ini? Sebagai konsumen, apakah anda menyadari kondisi ini? Atau Anda tidak peduli dan tetap loyal pada suatu produk. Bagaimanapun nilai tukar uang kita cenderung menurun dari waktu ke waktu. (AA)