Telexindo-logo

Celoteh Pagi: Rupiah Digital

hero
Andi Anugrah
·
26/09/2022

26 Agustus 2022 – Setelah baru-baru ini, Bank Indonesia menerbitkan uang kertas baru, tentunya menarik menyimak alasan Bank Indonesia menerbitkan uang kertas baru. Selain isu mengenai redominasi, menarik menyimak perkembangan akan kehadiran rupiah digital. Dalam berbagai pembahasan, terlihat upaya yang dilakukan Bank Indonesia untuk mengkomunikasikan kehadiran rupiah digital. Walaupun belum pasti, tetapi komunikasi yang berkelanjutan menarik minat untuk membahasnya.

Kehadiran rupiah digital tentunya akan terjadi penghematan pencetakan uang kertas dan kemudahan dalam transaksi. Walaupun tidak menghilangkan penggunaan uang kertas, rupiah digital merupakan pilihan yang menarik. Mengingat semua uang dalam bentuk digital yang akan tersimpan pada device yang dimiliki masyarakat. Namun yang menjadi pertanyaan, apakah ada perbedaan uang dalam rupiah digital dengan uang elektronik. Bukankah selama ini kita melakukan transaksi digital dari berbagai platform.

Dikutip dari kompas.com, menurut Ryan Rizaldy, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, perbedaan rupiah digital dengan uang elektronik dan dompet digital terletak pada instansi yang menerbitkannya. Perbedaan paling mudah, Central Bank Digital Currency (CBDC) atau Rupiah Digital diterbitkan bank sentral. Kartu debit diterbitkan bank umum, sedangkan e-money, GoPay, OVO diterbitkan non-bank.

Walaupun belum diketahui kapan waktu peluncurannya, rupiah digital yang diterbitkan oleh bank sentral merupakan mata uang yang memiliki risiko yang rendah dan lebih terjamin keamanannya dibanding e-money dan e-wallet. Rupiah digital akan menjadi pelengkap alat pembayaran yang ada, selain uang kartal dan uang elektronik.

Kehadiran rupiah digital juga perlu didukung oleh kehadiran pelayanan publik atau pelanggan secara digital yang lebih handal. Dibutuhkan dukungan customer service yang menangani berbagai kendala penggunaan rupiah digital. Jika penguna uang elektronik menghadapi berbagai tantangan penggunaannya, tentunya ada penyedia jasa yang siap membantu dengan berbagai kanal pelayanan yang disediakan. Bagaimana pelayanan untuk uang rupiah digital, akankah sama dengan pelayanan yang disediakan penyelenggaran non bank. Kita tunggu saja.

Yang pasti Bank Indonesia sebagai bank sentral akan mengkaji dengan detail dan seksama untuk setiap kebijakan yang dikeluarkannya. Tentunya juga menyiapkan berbagai dukungan yang memadai untuk penggunaannya. Tentunya kita berharap bahwa kemudahan yang diberikan dengan kehadiran rupiah digital akan membawa perubahan pada perekonomian.

Sambil menunggu uang rupiah digital, mari gunakan rupiah anda dengan bijak. Selamat menikmati secangkir teh atau kopi hangat pagi ini. Semoga sehat dan bahagia. (AA)