10 Juli 2023 – Jika kita ingin sibuk, ternyata ada saja yang bisa dikerjakan. Terkadang waktu berjalan dengan cepatnya, duduk sejenak di meja kerja dan tak terasa sudah waktunya makan siang. Begitu juga siang berlalu dengan berbagai aktivitas dan tiba waktunya Maghrib. Nah, seiring dengan bertambahnya usia, kita semakin menyadari bahwa banyak yang ingin kita lakukan, tetapi kemampuan terbatas. Untuk itu kita memfokuskan diri kita pada perihal yang menjadi penting dan mendesak alias menjadi prioritas.
Mungkin sebagian dari kita masih sibuk dengan diri sendiri, menikmati hobi atau semacamnya. Pada sisi yang lain penting kita untuk menyadari bahwa seiring dengan usia, maka kita bisa menggunakan kesempatan untuk berbagi kepada generasi selanjutnya. Memprioritaskan berbagai aktivitas kita untuk memberikan kontribusi kepada kelangsungan generasi berikutnya. Dengan demikian, kita bisa mewarisi sesuatu yang bermanfaat bagi mereka untuk melanjutkan kehidupan. Coba saja perhatikan berbagai hal yang menyebabkan kita sibuk, selanjutnya pilih beberapa yang bisa dikerjakan sekarang dan nanti. Begitu juga pilih beberapa yang harus dikerjakan sendiri atau orang lain, maka kita akan menemukan suatu cara untuk memberdayakan suatu potensi dalam kesibukan kita.
Suatu kesibukan yang terus menerus akan menjadi beban jika tidak dinikmati. Seorang pelukis sibuk menggambar dengan kanvasnya, akhirnya ia juga menyadari bahwa kesibukannya dengan lukisan menjadi sesuatu yang dapat dinikmati orang lain. Mengurangi berbagai aktivitas yang sifatnya untuk diri sendiri, tentunya merupakan tantangan ego pribadi. Kita merasa lebih bisa menyelesaikan sendiri atau kita ingin nyaman dengan diri sendiri dan kita ingin menikmati sendiri. Padahal kita berada pada lingkungan sosial yang menjadi bagian dari kehidupan orang lain. Tentunya masih banyak yang membutuhkan pemikiran kita, membutuhkan tenaga kita, bahkan mungkin butuh kehadiran kita. Terkadang ada ego diri bahwa biarkan mereka memikirkan dirinya sendiri atau kita merasa tidak ada yang perlu dibantu.
Begitu pula sebaliknya, ada di antara kita yang sibuk mencari sendiri sesuatu yang dibutuhkan atau menyelesaikan sendiri suatu pekerjaan. Padahal kita bisa bertanya kepada orang lain atau minta bantuan orang lain. Ada hal-hal tertentu yang kita tidak kuasai dan orang lain lebih mahir. Coba perhatikan pembantu di rumah, sopir, driver Gojek, tukang listrik, penjahit, sekretaris, designer, dan berbagai profesi lain, mereka hadir untuk memudahkan pekerjaan kita. Mendelegasikan sesuatu yang mudah dikerjakan orang lain akan mengurangi kesibukan kita dan tentunya kita harus memastikan perihal yang bisa didelegasikan. Begitulah kita mengelola kesibukan kita masing-masing dan memungkinkan orang lain berpartisipasi melengkapi kesibukan kita.
Terkadang saya merasa sibuk dengan urusan saya sendiri, ada banyak yang ingin dikerjakan. Namun, saya tetap berusaha untuk melakukan sesuatu hal yang bisa menjadi insipirasi bagi orang lain. Jika ada kesempatan, saya menulis sesuatu yang saya pikirkan dan saya bagikan. Tentunya berharap bahwa hal itu bermanfaat bagi orang yang membacanya. Jika ada waktu luang, biasanya saya minta tim untuk mengatur jadwal untuk mengajar. Dengan demikian, saya bisa menyediakan berbagai kesempatan untuk membagikan ilmu bagi karyawan atau orang lain. Kesulitan membagi waktu untuk menyusun jadwal mengajar yang ketat menjadi tantangan tersendiri.
Dengan sejumlah tantangan kesibukan, kita bisa menyusun suatu model yang memfasilitasi orang lain untuk belajar atau memfasilitasi orang lain membantu dan meningkatkan kinerjanya. Sistem yang memungkinkan diduplikasi dan dikerjakan oleh orang lain. Kini tersedia podcast, blog, buku, media sosial, Whatsapp Group yang menjadi media yang dapat digunakan untuk membagikan ilmu yang bermanfaat. Nah, berbahagialah dengan sejumlah kesibukan Anda yang bermanfaat karena masih banyak yang sibuk mencari kesibukan yang tidak jelas yang cari. Selamat menikmati kesibukan pada awal pekan ini. Doa terbaik selalu menyertai untuk kita semua, semoga tetap sehat, dan bahagia. (AA)